PT Pertamina (Persero) ambil bagian dalam pengembangan sektor usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) yang paling terdampak Covid 19. Pengembangan itu berupa Program Kemitraan (PK), yakni program pengembangan pelaku usaha UMKM diantaranya melalui permodalan, pemberian pelatihan dan sertifikasi, serta akses pasar. “Program kemitraan ini merupakan salah satu bentuk kepedulian sosial Pertamina dalam mendorong kemandirian masyarakat, khususnya UMKM yang ingin mengembangkan usahanya,” kata Unit Manager Communication Relations & CSR Marketing Operation Region III Dewi Sri Utami dalam pernyataannya, Kamis (11/6/2020).
“Sehingga secara tidak langsung, Pertamina juga mendorong peningkatan ekonomi masyarakat,” tambah Dewi. Pada program ini, pelaku usaha dapat mengajukan proposal untuk menjadi mitra binaan Pertamina. Kemudian, Pertamina akan melakukan survei dan wawancara untuk melihat potensi bisnis dan pengembangan usaha tersebut.
Biasanya, survei dan wawancara dilakukan secara langsung tatap muka. Namun, pada masa pandemi, sosialisasi program, survei dan wawancara dilakukan secara daring, atau dengan teknologi video call jarak jauh/online. Hal ini sejalan dengan protokol pencegahan Covid 19, untuk saling menjaga jarak (physical distancing).
“Meski tidak bisa bertemu langsung, kami berkomitmen untuk menyalurkan modal usaha. Terlebih saat ini, kami memahami pentingnya dukungan bagi pelaku UMKM. Tak hanya permodalan, peluang bisnis dan akses pasar yang dimiliki Pertamina akan sangat membantu pelaku usaha untuk berkembang, meski berada dalam keterbatasan karena pandemi Covid 19,” imbuh Dewi. Salah satu sektor usaha yang telah menikmati sosialisasi Program Kemitraan secara daring salah satunya adalah sekelompok pengusaha LPG Bright Gas Pertamina. Pada sosialisasi virtual, Pemilik Pangkalan LPG dapat berdiskusi tentang Program Kemitraan dengan tim Pertamina.
"Meski telah menjadi pemilik Pangkalan LPG, aspek permodalan juga menjadi salah satu tantangan. Dana Program Kemitraan ini akan menjadi potensi pengusaha LPG untuk membangun usahanya, seperti menambah investasi tabung LPG non subsidi atau kendaraan transportasi pengantar LPG," tambah Dewi. Dia menjelaskan, Pengusaha Pangkalan LPG terjaring pada program Pinky Movement, yakni kemitraan untuk UMKM yang bersentuhan langsung dengan rantai bisnis Pertamina. Selain Pangkalan LPG, Pinky Movement juga merangkul pengusaha UMKM yang menggunakan Bright Gas seperti kuliner dan laundry.
Dewi menambahkan, penyaluran dana kemitraan bervariatif hingga Rp200 juta, tergantung skala bisnis dan kebutuhan pengembangan usaha Kemitraan ini, lanjutnya, juga terbuka untuk semua sektor usaha, diantaranya pertanian, peternakan, perikanan, perkebunan, perdagangan, industri, jasa dan lain lain, dengan aset maksimal Rp500 juta.