Pasha Ungu Ungkap Keseruan Terjun ke Dunia Politik: Tidak Statis, Banyak Warna

Sigit Purnomo alias Pasha ‘Ungu’ kini tengah menjalani perannya sebagai Wakil Wali Kota Palu, Sulawesi Tengah. Memasuki tahun tahun terakhirnya sebagai wakil wali kota, Pasha bercerita soal keseruannya berkecimpung di dunia politik. Sebelumnya Pasha mengungkapkan bahwa politik bukanlah hal baru baginya.

“Kalau saya yang pertama kalau kita coba tarik benang merah, saya memang berasal dari keluarga politisi," ujarnya yang dilansir kanal YouTube Liputan Kepo, Sabtu (25/1/2020). "Dunia orang tua saya memang politik dari dulu. Justru begitu saya bermusik saya dianggap keluar dari tradisi keluarga," imbuhnya. "Namun, saat hari ini saya kembali ke dunia politik buat keluarga, 'Oh kamu kembali ke rumah' begitu kan," jelas Pasha.

Kemudian Pasha menjelaskan terkait ketertarikannya masuk ke dunia politik. Menurut vokalis band Ungu, dirinya sudah diberikan banyak hal dari negaranya ini. Ia berpikir setidaknya selama dia hidup harus memberikan kontribusi nyata dalam membantu negeri ini.

Satu diantaranya yakni langkahnya untuk terjun ke politik. "Saya pernah katakan begini bahwa negara ini banyak memberikan kepada saya, tidak hanya materi tapi juga pengalaman, jaringan, dan seterusnya, dan luar biasa," kata Pasha. "Saya kira ada waktu sedikit dalam hidup saya akan saya kembalikan ke negara dalam bentuk pelayanan terhadap masyarakat," imbuhnya. Suami Adelia Wilhelmina ini mengaku jabatannya sebagai wakil walikota ini sudah membuat sejarah baru dalam kehidupannya.

"Hidup cuma sekali, menulis sejarah tidak mudah," ungkapnya. "Hari ini saya menjadi wakil kepala daerah di Palu itu catatan sejarah bagi saya pribadi, keluarga, Kota Palu, Indonesia," jelasnya. "Selain itu, hal ini juga sejarah karena kami tercatat di sekretariat negara bahwa pernah ada Sigit Purnomo atau Pasha Ungu si anak band jadi Wali Kota di Palu," imbuhnya. "Dan itu sampai kiamat enggak akan berubah sejarah itu," kata Pasha.

Pasha juga bersyukur dapat menempati posisi tersebut. Mengingat tidak semua orang sanggup mendapatkan kesempatan sepertinya ini. "Karena tidak semua mampu menjadi kepala daerah," ujarnya. Bukan aspek kemampuan dalam arti kecerdasan. tapi mampu dalam arti banyak karena kan kursi cuman dua," jelasnya. "Jadi saya bersyukur terpilih. Karena termasuk dari satu dari sedikit yang terpilih ini," kata Pasha. Pasha menyebut, dunia politik tidak jauh berbeda dengan seni.

Hal ini dikarenakan, politik cukup dinamis sehingga ia sangat nyaman dalam menjalani aktivitasnya terutama saat bekerja dan melayani masyarakat kota Palu. "Dunia politik sama kayak seni," tutur Pasha. "Enggak ngebosenin, ada panas dingin, naik turun, seru, kesal, sedih, marah, lucu lah," imbuhnya. "Dia (dunia politik) tidak statis, banyak warna dan saya kira ini termasuk salah satu tempat di mana saya harus berjuang dalam bentuk apapun,” tegasnya.

Di sisi lain, saat disinggung terkait eksistensi band Ungu di panggung hiburan tanah air, Pasha mengaku masih berjalan baik. "Ungu akan selalu ada, enggak ada bedanya sih," ujarnya "Ini hanya persoalan tentang yang satu mau ngapain dan yang lain mau ngapain," imbuhnya. "Bermusik itu kan di atas panggung, buat album, single , dan kami masih melakukan itu," jelasnya. Namun Pasha mengaku ada perubahan sedikit dalam bandnya saat ini, yakni terkait intensitasnya.

Hal ini dikarenakan para personel yang telah memiliki aktivitas masing masing. Mengingat gitaris Ungu yakni Enda juga dikabarkan tertarik untuk maju dalam Pilwalkot Manado, Sulawesi Utara. Pasha pun tidak mempermasalahkan hal tersebut. "Apakah intensitas kami berkurang karena sudah memiliki kegiatan masing masing? itu si sah sah saja," jelasnya. (*)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *