Gigi geraham ketiga atau yang biasa disebut gigi bungsu umumnya tumbuh pada rentang usia 17-25 tahun. Adanya perbedaan ukuran rahang membuat pertumbuhan gigi bungsu bisa berbeda pada masing-masing orang. Tumbuhnya bisa dekat dan sejajar dengan geraham kedua, atau tumbuh abnormal tidak sejajar, seperti horizontal, miring ke dalam atau keluar atau bahkan menjauhi geraham kedua. Untuk mengetahui posisi gigi bungsu, sebaiknya lakukan pemeriksaan di klinik gigi terbaik Jakarta, ya. Hal ini untuk menghindari rasa nyeri yang muncul di kemudian hari karena gigi bungsu yang tumbuh abnormal.
Ya, tumbuhnya gigi bungsu yang tidak sejajar bisa menimbulkan rasa nyeri yang dahsyat, lho. Mau tidak mau, gigi bungsu pun harus dicabut agar tidak menimbulkan infeksi. Tapi ternyata ada faktor lain yang menandakan bahwa gigi bungsu perlu dicabut. Apa saja? Simak artikel ini, ya.
Membahayakan Gigi Geraham Sebelumnya
Pertumbuhan gigi bungsu memang tidak selalu normal. Pada beberapa orang, gigi bungsu tumbuh miring yang bahkan bisa mendorong gigi geraham sebelumnya atau gigi molar dua. Kondisi tersebut tentu membahayakan karena posisi yang tidak benar dari gigi bungsu bisa menghimpit gigi molar dua yang akan menyebabkan terjebaknya sisa makanan yang sulit dibersihkan sehingga menimbulkan risiko gigi molar dua yang berlubang. Jika sudah begini, sebaiknya lakukan pencabutan gigi bungsu, ya.
Peradangan Pada Sekeliling Jaringan Gigi Bungsu
Gigi bungsu yang mengalami gangguan pertumbuhan rentan terkena infeksi dan penyakit lainnya. Infeksi ini menyebabkan peradangan pada jaringan yang mengelilingi gigi bungsu yang baru tumbuh sebagian. Biasanya infeksi ini disebut perikoronitis. Sekitar 95% perikoronitis terjadi pada gigi bungsu rahang bawah. Tanda yang sering muncul apabila Anda mengalami perikoronitis adalah gusi bengkak disekitar gigi bungsu, rasa sakit ketika menelan, dan ada rasa yang tidak enak di mulut. Di beberapa kasus, perikoronitis bisa membuat Anda demam, menimbulkan bau mulut tidak sedap hingga munculnya nanah pada jaringan sekitar gigi bungsu.
Periodontitis
Periodontitis adalah kondisi infeksi gusi yang merusak jaringan dan tulang yang menyokong gigi dan bisa menyebabkan gigi copot. Pada dasarnya, hal ini terjadi karena infeksi gusi yang semakin parah. Gejala umum periodontitis adalah gusi mudah berdarah saat menyikat gigi, timbulnya celah antara gigi, gigi terasa sakit saat menggigit atau mengunyah makanan, serta adanya pembengkakan gusi yang terasa nyeri dan lunak saat diraba. Jika Anda mengalami hal tersebut, pengobatan yang terbaik adalah dengan mencabut gigi bungsu atau menggantikannya dengan gigi palsu. Jika sudah parah, ada kemungkinan operasi untuk memperbaiki jaringan atau struktur tulang penyokong gigi yang rusak.
Karies dan Infeksi Akar Gigi
Penyebab gigi bungsu harus dicabut selanjutnya adalah adanya karies dan infeksi akar gigi. Posisinya yang jauh di belakang rahang dan ruang gigi yang sempit membuat gigi bungsu sulit untuk dijangkau oleh sikat gigi, apalagi jika kepala sikat giginya besar. Sehingga kebersihannya pun sulit dijaga dan bisa menimbulkan karies yang menyebabkan gigi berlubang. Memang karies gigi sering terjadi pada gigi bungsu. Jika tidak diberikan pengobatan, karies bisa menyebabkan pulpitis, yaitu peradangan di sekitar pulpa gigi. Gejala yang muncul adalah gigi terasa sakit dan berdenyut. Karies yang parah bisa menyerang hingga akar gigi dan menyebabkan infeksi akar gigi
Itulah beberapa tanda gigi bungsu Anda harus dicabut. Namun, jika pertumbuhan gigi bungsu tidak ada gangguan atau masalah, kamu tidak perlu mencabutnya. Meski begitu, jangan lupa untuk tetap memeriksakan gigi Anda ke dokter gigi setiap enam bulan sekali, ya!