Benda langit berupa batu hitam menghantam rumah milik Josua Hutagalung (33) di Dusun Sitahan Barat, Desa Satahi Nauli, Kecamatan Kolang, Kabupaten Tapanuli Tengah (Tapteng), Sumatera Utara, Sabtu (1/8/2020) sore. Kejadian langka tersebut pun diunggahnya di akun sosial media miliknya dan mendapat banyak respons dari warganet. Josua yang sehari hari bekerja sebagai pembuat peti mati, mengunggah video dan foto di akun media sosial pribadinya, Minggu (2/8/2020).
Dalam hitungan jam, postingannya pun ramai dibahas netizen. Josua mengatakan, fenomena alam yang dialaminya merupakan peristiwa sangat langka. Rasa heran yang dialaminya dan kerusakan atap rumahnya diperlihatkannya dalam video singkat tersebut.
Tidak hanya itu, di tanah yang tidak jauh dari tembok rumahnya terlihat bolong dan ada sebuah batu hitam. Dalam video, Josua terlihat heran, dari sekian luas bumi, mengapa batu itu harus jatuh di samping rumahnya. “Ini fenomena alam yang kami yakini membawa keberuntungan bagi keluarga kami. Bumi ini begitu luas bumi, kenapa harus ke rumah kami batu ini jatuh,” ujar Josua.
Pria yang sehari hari bekerja membuat peti mati tersebut pun melanjutkan ceritanya. Kejadian berawal saat dirinya sedang bekerja membuat peti mati. Tiba tiba terdengar suara gemuruh di langit.
Warga sekitar menduga itu suara petir. Berselang beberapa menit terdengar suara benturan keras menghantam seng rumahnya yang mengakibatkan terjadinya getaran. “Saya kaget dan langsung berlari melihat apa yang terjadi bersama istri. Setelah kami lihat ke samping rumah, atap rumah kami bocor dan berlubang bulat. Merasa penasaran, kami memeriksa lokasi dan dapati tanah sudah berlobang dengan kedalaman sekitar 15 cm kira kira sejengkal orang dewasa,” ucapnya.
Mereka pun kemudian menggali lubang dan mendapati bongkahan batu hitam yang masih panas dengan berat sekitar 2,2 kilogram. Anehnya, air yang ada di sekitar batu terhisap dan kering. “Kami yakin benda angkasa ini merupakan sisa benturan meteor yang jatuh ke bumi. Kami yakini batu ini pertanda baik bagi kami dan juga bagi desa kami ini,” kata ayah dua orang anak tersebut.
Lokasinya sekitar 1 kilometer dari rumah Josua. Hal itu disampaikan Josua ketika malam harinya ia melihat postingan di Facebook, ada juga serpihan batu yang sama jatuh di sekitar persawahan. “Dalam video yang diunggah di akun Facebook itu saya lihat ukuran batunya kecil kecil karena sudah dalam bentuk serpihan. Jumlahnya juga sedikit. Sekali lagi kami yakini ini adalah pertanda baik dan mungkin baru kali ini terjadi di Tapanuli Tengah ini,” katanya.
Setelah viral, warga pun ramai mendatangi kediaman Josua, termasuk Camat Kolang. “Banyak sudah yang datang ke rumah kami ini termasuk Bapak Camat. Banyak yang bilang fenomena ini membawa keberuntungan. Mudah mudahan demikian," katanya.