Jenis Kontrak yang akan Disepakati pada tender BUMN, Pada umumnya, terdapat dua jenis kontrak yang harus disepakati, yaitu Stakes of Procurement Contracts dan Fixed Procurement Contracts. Stakes of Procurement Contracts adalah suatu kontrak yang merinci seluruh syarat dan ketentuan untuk setiap proyek tender bumn. Biaya dalam pembuatan kontrak ini umumnya tidak akurat dan akan mengakibatkan adanya biaya keluar yang lain. Fixed Price Contract adalah suatu kontrak yang memiliki harga tetap yang mana setiap peserta akan sepakat dalam hal menyediakan produk barang dan jasa dengan nilai kontrak yang sebelumnya sudah ditetapkan. Biaya tersebut berada diluar dari biaya peralatan, biaya materi dan juga biaya tenaga kerja pada tender bumn.
Proses pada tender bumn lainnya yaitu Besaran Nilai, Jangka Waktu dan Jaminan Proyek, Pihak penyelenggara harus bisa menentukan masa berlaku kontrak yang sekiranya wajar atau lumrah dan mampu dipenuhi oleh peserta. Besaran nilai tersebut ditentukan oleh penawaran dari peserta ataupun kesepakatan antara pihak peserta dan juga pihak penyelenggara pada tender bumn. Pihak peserta harus mencari penjamin yang mampu mengeluarkan uang untuk jaminan. Umumnya, mereka akan dimintai tolong oleh pihak bank di daerah setempat dengan cara meminta dokumen yang disebut sebagai surat jaminan pada tender bumn.
Syarat-Syarat Lainnya dalam Proses Aanwijzing pada tender bumn, Dalam hal ini, setiap peserta harus memerhatikan syarat-syarat lain pada tender bumn, seperti adanya permintaan barang ataupun jasa dengan minimal kualitas tertentu. Hal tersebut dilakukan untuk menghindari peserta dari pengguguran atau diskualifikasi pada tender bumn.
Bagaimana Jika Lolos Tender bumn Tapi Tidak Hadir Aanwijzing, Bila ada peserta yang lolos tender bumn dan diundang pada pertemuan aanwijzing namun tidak hadir, maka peserta tersebut biasanya akan didiskualifikasi. Bahkan beberapa penyelenggara ada yang menerapkan blacklist untuk peserta tender bumn yang tidak menghadiri pertemuan secara sengaja. Meskipun tentunya hal tersebut tergantung dari kebijakan penyelenggara tender bumn.
Berdasarkan penjelasan lengkap diatas, bisa kita simpulkan bahwa Aanwijzing pada tender bumn adalah salah satu proses dalam proses procurement. Proses ini diselenggarakan hanya demi memperjelas proyek yang ingin dijalani oleh tiap peserta dan juga memberikan kesempatan bagi para penyelenggara untuk melakukan proses seleksi secara lebih detail pada tender bumn. Namun, proses procurement pada tender bumn ini tentunya harus dilakukan dengan manajemen yang baik, salah satunya adalah manajemen keuangan. Kenapa? karena di dalamnya pihak penyelenggara harus bisa membuat anggaran yang tepat untuk menyelenggarakan proses tender bumn tersebut.
Aanwijzing pada tender bumn adalah suatu istilah yang saat ini mungkin masih jarang di dengar oleh banyak masyarakat karena dari bahasanya sendiri bukanlah dari bahasa Indonesia, tapi dari Bahasa Belanda. Namun, untuk mereka yang pekerjaannya berhubungan dengan pengadaan produk barang atau jasa atau biasa disebut procurement pada tender bumn, maka isitilah ini pasti akan sangat akrab di telinga mereka.