Pengajar program pasca sarjana bidang kesehatan masyarakat di University of Derby Inggris, Dono Widiatmoko mengimbau masyarakat untuk tidak perlu khawatir secara berlebihan terkait penyakit COVID 19 atau lazim disebut Coronavirus. Penyakit ini disebabkan oleh virus yang disebut sebagai severe acute respiratory syndrome coronavirus 2 atau disingkat SARS CoV 2. "Penyakit ini mudah menular dari seorang yang terinfeksi pada orang lain. Namun demikian, sebenarnya tingkat keparahan dan kematian akibat penyakit ini tidak perlu terlalu dikhawatirkan," ujarnya, Selasa (3/3/2020).
Dijelaskan, penularan penyakit Coronavirus ini dapat dicegah dengan beberapa strategi besar. Pertama, mengurangi paparan pada sumber virus. Ini, lanjutnya dilakukan dengan isolasi penderita di ruang khusus. Virus yang sudah dikeluarkan oleh penderita penyakit coronavirus, katanya lagi dapat menularkan pada orang lain lewat batuk atau bersin penderita. Dono mengimbau, penderita diharapkan menggunakan masker untuk mengurangi penyebaran penyakit ini lewat batuk atau bersinnya. "Bagi mereka yang sehat penggunaan masker tidak terlalu efektif mengingat virus juga bisa masuk melalui jaringan mata. Dan penggunaan masker dalam jangka waktu yang terlalu lama, tidak diganti akan menjadi risiko lain karena masker akan menjadi lembab dan kotor," ia mengingatkan.
Hal yang lebih disarankan pada masyarakat umum adalah dengan meningkatkan higiene pribadi melalui kebiasaan cuci tangan dengan baik menggunakan sabun. Virus Corona yang dikeluarkan, melalui batuk atau bersin penderita. Akan menempel pada baju, meja, kursi, pegangan tangga, atau lingkungan lainnya. "Tangan manusia sehat biasanya akan memegang benda benda ini tanpa kita sadari jika benda tersebut sudah tercemar. Dengan mencuci tangan dengan baik akan mengurangi risiko penularan virus ini melalui tangan kita," kata dia. Penggunaan hand sanitiser atau alkohol pembersih (kadar 75%), sarannya lagi, bisa juga digunakan untuk membantu membersihkan tangan. Namun, secara umum pencucian tangan dengan sabun secara rutin, apalagi setelah mengunjungi tempat atau fasilitas umum adalah sangat dianjurkan.
"Jika seseorang sudah tertular virus, hal yang perlu dilakukan adalah mencegah penularan pada orang lain. Penderita penyakit ini harus diisolasi sampai penyakitnya hilang dan tidak dapat menularkan lagi pada orang lain," katanya. "Perlu dipahami juga bahwa sebagian besar penderita penyakit ini hanya akan mengalami gejala yang ringan. Hanya sebagian kecil gejalanya cukup parah. Risiko kematian akibat penyakit ini berhubungan dengan penyakit penyerta, seperti jantung, diabetes, dan ginjal," lanjutnya. Masyarakat, Dono kembali mengimbau untuk tidak perlu terlalu khawatir berlebihan. Pencegahan yang terbaik adalah dengan meningkatkan higiene pribadi melalui cuci tangan, meningkatkan daya tahan tubuh.
"Dengan asupan gizi dan olahraga yang baik, serta menghindari paparan virus dari orang sakit," ia menegaskan kembali.