– Dosen Sosiologi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia (FISIP UI), Imam Prasojo, mendorong masyarakat memanfaatkan teknologi untuk dapat bersilaturahmi dengan keluarga dan teman teman pada momen Hari Raya Idul Fitri. Upaya itu dilakukan mengingat pemerintah melarang aktivitas mudik, karena masih berupaya menanggulangi penyebaran virus corona atau Covid 19. “Saya mendorong lebaran virtual. Tidak usah ngotot ketemu orang tua. Ada solusi silaturahmi melalui virtual,” kata Imam prasojo, pada sesi Forum Diskusi Salemba bertema “The New Normal: Menjalani Kehidupan Normal di Tengah Pandemi Covid 19”, Jumat (1/5/2020).
Menurut dia, semua lapisan masyarakat dapat memanfatkan teknologi tersebut. “Melakukan lebaran virtual, halal bihalal virtual ini mewabah semua sendi masyarakat desa yang selama ini di monopoli anak milenial di kota. Dan, ini menjadi edukasi seluruh segmen,” kata dia. Dia mengungkapkan pandemi Covid 19 telah mengubah gaya hidup masyarakat.
“Kita mendadak dihadapkan pada kampanye besar besaran yang sudah dilakukan banyak program pemerintah. Pentingnya masker, cuci tangan, menjaga kebersihan, kesadaran tentang virus. Menjaga diri meningkat drastis. Orang lebih hati hati terkait masalah kesehatan,” katanya. Pemerintah melaporkan 433 kasus baru terkonfirmasi virus corona atau Covid 19 di Indonesia, Jumat (1/5/2020). Kini total kasus positif Covid 19 di Indonesia meningkat menjadi 10.551 orang.
"Penambahan pasien terkonfirmasi positif 433 orang," ujar Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid 19 Achmad Yurianto dalam konferensi pers yang disiarkan langsung melalui YouTube di Channel BNPB, Jumat (1/5/2020). Sementara itu, total saat ini ada 800 orang meninggal dunia akibat virus corona setelah ada tambahan 8 orang korban pada hari ini. Untuk angka pasien yang dinyatakan sembuh kini totalnya 1.591 orang.
Angka tersebut meningkat setelah ada tambahan 69 orang yang dinyatakan sembuh dari Covid 19. Pemerintah mewajibkan seluruh masyarakat untuk menggunakan masker kain saat berada di luar rumah. Anjuran ini merujuk pada rekomendasi WHO terkait pencegahan penularan virus corona.
"Mulai hari ini, sesuai dengan rekomendasi WHO, kita jalankan masker untuk semua." "Semua harus menggunakan masker," kata Achmad Yurianto dalam konferensi pers yang diunggah kanal Youtube BNPB,Minggu (5/3/2020). Yuri menegaskan, masker yang dianjurkan untuk dipakai oleh masyarakat umum adalah jenis masker kain.
Sementara masker bedah dan masker N95 hanya digunakan oleh petugas medis. "Masker bedah, masker N95, hanya untuk petugas medis." "Gunakan masker kain, ini menjadi penting karena kita tidak pernah tahu di luar, orang tanpa gejala banyak sekali didapatkan di luar, kita tidak tahu, mereka adalah sumber penyebaran penyakit," tuturnya.
Oleh karena itu, Yuri pun mengimbau masyarakat untuk dapat melindungi diri sendiri dengan menggunakan masker kain saat keluar rumah. Yurimenyampaikan, masker kain hanya boleh digunakan maksimal selama empat jam. Masker tersebut kemudian harus dicuci dengan merendamnya terlebih dahulu di dalam air sabun.
"Masker kain bisa dicuci. Kami menyarankan, penggunaan masker kain tidak lebih dari empat jam kemudian dicuci dengan cara direndam di air sabun kemudian dicuci," terangnya. "Ini upaya untuk mencegah terjadinya penularan, karena kita tidak pernah tahu di luar banyak sekali kasus yang memiliki potensi menularkan ke kita. "Di samping mencuci tangan menggunakan sabun selama minimal 20 detik, ini (penggunaan masker) menjadi kunci bagi kita untuk kemudian mengendalikan penyakit ini," tambah Yuri.
Lebih lanjut, Yuri mengungkapkan keprihatinan pemerintah atas adanya sejumlah tenaga medis yang tertular Covid 19. Bahkan, sejumlah tenaga medis pun gugur dalam menjalankan tugasnya. "Oleh karena itu, komitmen pemerintah sangat kuat untuk melindungi mereka dengan secara terus menerus mendistribusikanAPD (Alat Pelindung Diri)agar mereka bisa bekerja dengan profesional, nyaman, dan tidak ada kekhawatiran terpapar infeksi,"kata Yuri.