Tiongkok memberikan penghormatan untuk korban wabah virus corona dengan mengheningkan cipta selama tiga menit. Hari penghormatan tersebut diumumkan di China pada Sabtu (4/4/2020) untuk menghormati lebih dari 3.300 orang meninggal karena Covid 19. Pada pukul 10.00 waktu setempat (03.00 GMT), orang orang berdiri diam selama tiga menit, wujud penghormatan terakhir kepada korban meninggal dunia.
Melansri mobil, kereta api, dan kapal membunyikan klaksonnya. Sirene serangan udara berbunyi ketika bendara setengah tiang dikibarkan. Lalu lintas di Wuhan, pusat penyebaran pandemi di China menyala merah selama tiga menit.
Pemerintah China mengatakan ini merupakan kesempatan memberikan penghormatan kepada para martir. Termasuk 14 tenaga medis yang meninggal karena berjuang melawan virus corona. Mereka termasuk Li Wenliang, seorang dokter di Wuhan yang meninggal karena Covid 19 setelah ditegur oleh pihak berwenang karena berusaha memperingatkan orang lain tentang penyakit ini.
"Saya merasa sangat sedih tentang kolega dan pasien kami yang meninggal," kata seorang perawat China yang merawat pasien virus corona kepada kantor berita AFP. "Kuharap mereka bisa beristirahat dengan baik di surga," tambahnya. Mengenakan bunga putih yang disematkan di dada mereka, Presiden Cina Xi Jinping dan pejabat pemerintah lainnya memberikan penghormatan diam diam di Beijing.
Peringatan hari Sabtu bertepatan dengan festival Qingming tahunan. Festival ini merupakan momen di manajutaan keluarga Tiongkok menghormati leluhur mereka. Dalam beberapa minggu terakhir, China telah mulai melonggarkan lockdown perjalanan dan jarak sosial.
Meyakini bahwa hal itu telah mengendalikan keadaan darurat kesehatan. Akhir pekan lalu, sebagian Wuhan dibuka kembali setelah lebih dari dua bulan diisolasi. Pada hari Sabtu, Cina melaporkan 19 kasus baru coronavirus, turun dari 31 hari sebelumnya.
Komisi kesehatan China mengatakan 18 dari kasus itu melibatkan para pelancong yang datang dari luar negeri. Ketika negara itu berjuang untuk mengendalikan kasus kasus yang datang dari luar negeri. China untuk sementara waktu melarang semua pengunjung asing, bahkan jika mereka memiliki visa atau izin tinggal.
Sebelumnya, kasus pertama virus corona terdeteksi di kota Wuhan, Provinsi Hubei pada akhir 2019 lalu. Sejak saat itu, virus tersebut mulai menyebar luas ke berbagai negara. Hingga saat ini, virus corona telah menginfeksi lebih dari satu juta orang dan membunuh sekira 60.000 orang di hampir 200 negara.