Pernyataan Anies Baswedan Soal Banjir Jakarta, Feri Amsari: Cocok Jadi Menkominfo Atau Jubir Jokowi

Pakar Hukum Tata NegaraFeriAmsarimenyebutAniesBaswedanlebih cocok jadi Menteri Komunikasi dan Informasi (Menkominfo) atau juru bicara Presiden RI Joko WIdodo. Hal itu dikatakan Feri Amzari usai mendengar wawancaraAniesBaswedansoal banjir di Jakarta yang terjadi sejak Rabu (1/1/2020). Bukan tanpa alasan,FeriAmsarimenyebutAniesBaswedanlebih cocok jadiMenkominfoataujubirJokowidaripada jari Gubernur Jakarta yakni karena kepintaranAniesBaswedandalam berbicara.

Bahkan, untuk sebuah bencana punAniesBaswedanbisa membuat seolah tidak terjadi apa apa. Pernyataan itu disampaikanFeriAmsaridi akunTwittermiliknya @feriamsari Kamis (2/1/2020). Berdasarkan update dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), korban meninggal dunia akibat banjirJabodetabeksebanyak 43 orang.

Peristiwa ini juga menyita perhatian publik karena beberapa wilayah di Jakarta dan sekitarnya tenggelam. Melalui akunTwitter ny,FeriAmsaripun mengomentari tanggapanAniesBaswedansoal bencana ini. Dari jawaban dan bahasa yang digunakan Anies Baswedan itulah, Feri Amsari memiliki kesimpulang kalau Gubernur DKI Jakarta itu belih cocok jadi Menkominfo atau jubir Jokowi.

Sebab, wawancaraAniesBaswedansoal banjir ini seakan akan tidak ada masalah apa apa. "Melihat wawancara pak gub DKI, sy yakin mmg pak anis cocok jd menkominfo ataujubirJokowi. Sebab, apa2 y terlihat buruk or bermasalah dpt dibahasakan dg baik seakan2 tdk terjadi masalah besar atau semua baik2 saja…

*sambil geleng2 kepala," tulisFeriAmsari. Meski begitu,FeriAmsarimeminta publik untuk tidak salah mengartikan Tweet nya tersebut. Ia pun mengatakan kalau hal itu bukan berartiAniesBaswedantidak bisa bekerja apa apa.

Hal itu dikarenakan pemilik akun @Poetrairawan menulis komentar menohok. "Maksudnya anis BEG*.. Gitu aja kok repot," tulisnya.

NamunFeriAmsarimeminta sang pemilik akun untuk tidak menafsirkan Tweet nya seperti itu. Justru ia menyebut Anies pintar dalam hal teknik bicara. "Anis pintar tekhnik ngomongnya..

Bgitu maksudnya… Jgn ditafsirkan salah om hrhe," tulisFeriAmsari. Sementara itu, dilansir dari Kompas.com,Anies Baswedan mengatakan, banjir tetap terjadi di daerah yang sudah dilakukan normalisasi Kali Ciliwung.

Contohnya, yakni di Kampung Pulo, Kelurahan Kampung Melayu, Jatinegara, Jakarta Timur. Anies meninjau banjir di Kampung Pulo pada Kamis (2/1/2020) sore ini. "Yang terkena banjir itu di berbagai wilayah. Jadi ini bukan sekadar soal yang belum kena normalisasi saja, nyatanya yang sudah ada normalisasi juga terkena banjir," ujar Anies di Kampung Pulo.

Anies berujar, banjir Jakarta harus diselesaikan secara lebih komprehensif. Caranya, dengan mengendalikan air di daerah hulu, yakni membangun kolam kolam retensi. "Pengendalian air di kawasan hulu dengan membangun dam, waduk, embung, sehingga ada kolam kolam retensi untuk mengontrol, mengendalikan, volume air yang bergerak ke arah hilir," kata Anies.

"Dengan cara seperti itu, Insya Allah bisa, tapi itu semua kan kewenangannya di pusat ya. Jadi kita lihat nanti pemerintah pusat," lanjut dia. Sementara itu, Anies berujar, Pemprov DKI saat ini sedang fokus menyelamatkan warga yang menjadi korban banjir. Pemprov DKI juga akan membantu warga yang terdampak banjir.

"Bagi kami di Jakarta, fokus kami adalah memastikan keselamatan warga, memastikan bahwa pelayanan terjamin. Dan bagi semua warga yang terdampak, kami akan bantu semaksimal mungkin," ucap Anies. Sejumlah wilayah direndam banjir sejak Rabu (1/1/2020) kemarin. Banjir disebabkan curah hujan yang tinggi dan cuaca ekstrem.

Sebanyak 31.323 warga yang berasal dari 158 kelurahan tercatat mengungsi karena rumahnya terendam banjir. Badan Nasional Penanggulangan Bencana ( BNPB) mencatat jumlah korban jiwa akibat banjir diJabodetabekdan Lebak, Banten, mencapai 43 orang. Kepala Pusat Data Informasi dan Hubungan Masyarakat BNPB Agus Wibowo menyatakan, jumlah tersebut merupakan data terbaru per Jumat (3/1/2019) pagi pukul 09.00 WIB.

Jumlah korban meninggal terbanyak terdata di Kabupaten Bogor sebanyak 16 orang. Lalu tujuh orang meninggal di Jakarta Timur, dan masing masing 3 korban meninggal di Kota Depok dan Kota Bekasi. Kemudian, terdapat masing masing 1 korban meninggal di Jakarta Barat, Jakarta Pusat, Kota Bogor, Kota Tangerang, Kota Tangerang Selatan, dan Kabupaten Bekasi.

Sedangkan, di Lebak terdata delapan korban jiwa akibat banjir bandang. Adapun kematian 43 korban itu disebabkan terseret arus banjir (17 orang) tertimbun tanah longosr (12), tersengat listrik (5), dan hipotermia (3). Kemudian lima korban masih didata penyebab kematiannya sedangkan seorang korban lainnya hilang.

Diberitakan, Hujan yang mengguyur sejak Selasa (31/12/2019) hingga Rabu (1/1/2020) itu telah mengakibatkan banjir di sejumlah wilayah diJabodetabek. Sementara, banjir bandang terjadi di Kabupaten Lebak, Banten, pada Rabu pagi akibat meluapnya Sungai Ciberang yang berhulu di Taman Nasional Gunung Halimun Salak (TNGHS).

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *