Data terbaru yang dirilis Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sehubungan performa industri multifinance atau pembiayaan menggambarkan bahwa piutang pembiayaan (outstanding) mulai keluar dari tren terkoreksi setiap bulan. Hal ini menjadi kabar baik bagi perusahaan pembiayaan yang sempat terseok-seok mencari konsumen di masa pandemi. Jika kondisi industri ini stabil, Anda yang hendak ambil cicilan mobil Pajero atau mobil lainnya juga akan menerima berbagai kemudahan.
Bangkit dari keterpurukan sejak 2021
Untuk kali pertama sejak pandemi Covid-19 mewabah, total utang pada piutang pembayaran mengalami pertumbuhan secara bulanan, yakni 0,99% (month-to-month). Statistik ini menjadi kabar baik walau piutang pembayaran neto industri yang mencapai Rp362,52 triliun masih terkoreksi 3,5% yoy dan 1,9% ytd.
Pada pertengahan Q1 menuju Q2 2021, piutang industri pada sektor pembiayaan sempat positif karena adanya sejumlah faktor, termasuk potongan PPnBM. Sayangnya, lonjakan kasus Covid-19 pada pertengahan 2021 lalu kembali memukul kinerja industri pembiayaan. Beruntungnya pada Q4 2021, pembelian mobil baru yang cukup bagus kembali menaikkan persentase hingga 0,8% mtm atau Rp110,45 triliun.
Ada faktor-faktor lain yang mendorong pergerakan industri pembiayaan ke arah yang lebih baik. Selain kendaraan mobil, kredit lainnya seperti kredit untuk alat berat, sepeda motor, mesin pabrik, serta barang-barang elektronik ikut menyumbang kenaikan.
Ketua Umum Asosiasi Perusahaan Pembiayaan Indonesia (APPI) Suwandi Wiratno sempat memprediksi bahwa piutang industri multifinance akan terkoreksi sekitar 3,5% yoy dengan proyeksi optimis di kisaran 1% yoy. Namun, kalau kredit multiguna terus pulih dengan bantuan dari segmen korporasi, maka pertumbuhan piutang kotor bisa positif pada 3% yoy atau berada di kisaran Rp395 triliun pada akhir 2022 nanti.
Keterlibatan sektor otomotif terhadap piutang pembiayaan
Wimboh Santoso, Ketua Komisioner OJK, menyatakan proyeksi bahwa piutang pembiayaan pada industri pembiayaan dapat tumbuh hingga 12% yoy pada akhir 2022. Sektor otomotif pun disebut sebagai salah satu faktor yang mendongkrak persentase tersebut.
Menurutnya, peran besar pemain yang menyalurkan pembiayaan di sektor otomotif secara tak langsung membantu pemulihan perekonomian di Indonesia. Ketika ekonomi membaik, pendapatan masyarakat ikut naik dan mereka yang butuh kendaraan pun tak ragu membeli mobil. Belum lagi kebijakan dari pemerintah seperti potongan PPnBM yang meringankan biaya konsumen.
Pengamat otomotif sekaligus praktisi industri pembiayaan Jodjana Jody mengungkapkan bahwa momentum tersebut harus dimanfaatkan pihak-pihak yang berkepentingan. Dalam hal ini, pelaku industri otomotif dan perusahaan pembiayaan dapat melancarkan strategi sebelum efek kebijakan berakhir pada pertengahan tahun. Pasalnya, pemerintah akan menaikkan tarif PPN menjadi 11% pada April 2022.
Dengan memantau perkembangan perusahaan pembiayaan, Anda dapat terbantu saat menentukan waktu tepat mengambil kredit mobil. Jadi, cicilan yang nantinya dikenakan pun tak akan membebani kondisi finansial Anda.