Seorang wanita bercanda dengan cara batuk batuk di sebuah pesta di Pasadena, California, Amerika Serikat. Candaan wanita itu menyebabkan beberapa tamu pesta terinfeksi corona. Bahkan insiden dalam pesta itu menciptakan klaster baru di Pasadena.
Orang orang itu terdiri dari keluarga besar hingga teman teman. Padahal pemerintah setempat sudah menerapkan kebijakan untuk berdiam di rumah sejak Maret 2020. Seorang pasien wanita yang harusnya karantina mandiri batuk batuk saat pesta.
Batuk batuk itu dimaksudkan untuk candaan, namun wanita itu tidak mengenakan penutup apapun. Sedangkan para tamu undangan mayoritas juga tidak mengenakan masker. Mereka semua juga tidak menerapkan pembatasan jarak satu sama lain.
"Dia bercanda dengan orang orang di pesta," ujar pihak pemerintah setempat, Lisa Derderian. "Dia berkata 'Mungkin aku kena Covid 19'," ungkapnya. Derderian sangat menyayangkan sikap ceroboh wanita itu serta para tamu undangan lainnya.
"Ini adalah tindakan egois yang sebenarnya bisa dicegah," kata Derderian. Pihak medis pun segera melakukan pelacakan seluruh tamu undangan di pesta itu yang mayoritas warga Pasadena. Banyak tamu yang mulai menunjukkan gejala corona.
Sedangkan kemungkinan ada tamu lain yang berasal dari luar Pasadena yang terinfeksi corona. "Kami pikir ada 5 6 tamu pesta lainnya yang tinggal di luar Pasadena mungkin juga terinfeksi, karena mereka menunjukkan gejala virus ini," tuturnya. "Mereka harus segera dikarantina dan dites," sambungnya.
Dr. Matthew Feaster, seorang epidemiologis menyebut tindakan pelacakan itu berguna untuk mengetahui klaster baru Covid 19. "Ini adalah contoh seberapa pentingnya pelacakan hingga dapat mengidentifikasi klaster penyakit," ujar Feaster. "Hal ini juga membuat kita bisa lebih menyadari penyebaran penyakit di lingkungan kita," sambungnya.