Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta untuk mengembangkan alat utama sistem senjata (alutsista) dengan menyerap dan mengadopsi perkembangan militer terkini. Termasuk, kata Jokowi, mengembangkan alusista yang berbasis digital. Hal itu disampaikan Jokowi saat memimpin Rapat Terbatas (Ratas) bersama sejumlah Menteri Kabinet Indonesia Maju di PT PAL Indonesia, Ujung, Surabaya, Jawa Timur, Senin (27/1/2020).
"Ini memerlukan lompatan tetapi saya yakin dengan BUMN kita berpatner dengan perusaahaan luar yang sudah memiliki reputasi ini, saya kira akan lebih cepat mengadopsi perkembangan teknologi militer terkini," kata Jokowi. Mantan Gubernur DKI Jakarta ini mengingatkan pentingnya lompatan teknologi militer dalam jangka waktu 20 tahun, 30 tahun hingga 50 tahun kedepan. Selain itu, mampu memahami dan mengauasai teknologi otometiksasi dan teknologi sensor yamg mengarah pada pengindraan jarak jauh.
"Teknologi IT seperti 5G, komputasi kuantum yang mengarah pada perkembangan sistem senjata yang otonom serta pertahanan siber," jelasnya. Hadir dalam Ratas tersebut Menko Polhukam Mahfud MD, Manko Maritim dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan dan Menko Perkonomian Airlangga Hartarto. Terlihat hadir juga Menhan Prabowo Subianto, Menlu Retno Marsudi, Menkeu Sri Mulyani, Menteri Perindustrian Agus Gumiwang, Menteri BUMN Erick Thohir, Menkominfo Jhonny G Plate, Kepada Staf Presidenan Moeldoko.
Panglima TNI Marsekal Hadi, Kapolri Jenderal Idham Azis, kelapa staf tiga matra serta seseret jajaran PT PAL, PT Pindad dan jajaran BUMN lainnya. Selain itu turut pula Kepala Sekretariat Presiden Heru Budi Hartono, Sekretaris Militer Presiden Mayjen TNI Suharyanto, serta Staf Khusus Presiden M. Fadjroel Rachman dan Putri Tanjung.