Ini Penjelasan BMKG Heboh Suara Dentuman di Jawa Tengah Mungkinkah karena Gempa

Warganet dihebohkan oleh adanya suara dentuman di Jawa Tengah pada Senin (11/5/2020) dini hari. Kehebohan itu bahkan membuat tagar #dentuman trending di twitter. Terkait dengan hal itu, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memberikan penjelasan.

Kepala Bidang Mitigasi Gempabumi dan Tsunami BMKG, Daryono mengatakan suara dentuman yang terdengar di Jawa Tengah dipastikan bukan berasal dari gempa. Hal ini karena ada warga yang menduga suara dentuman itu berasal dari gempa. "Setelah dilakukan pengecekan terhadap gelombang seismik dari seluruh sensor gempa BMKG yang tersebar di Jawa Tengah, hasilnya menunjukkan tidak ada catatan aktivitas gempa yang terjadi di Jawa Tengah."

Lebih Jauh, Daryono menerangkan, dentuman akibat gempa biasanya hanya terjadi sekali dan disebabkan oleh gempa yang sangat dangkal. Hal itu pernah terjadi pada gempa di lereng Gunung Merbabu pada 17 Februari 2014 dan gempa Bantul 2006. Berikut penjelasan lengkap Daryono sebagaimana dikutip dari akun Twitter Humas BMKG:

1. Terkait dengan ramainya pemberitaan adanya suara dentuman yang terdengar di beberapa tempat di Jawa Tengah tadi pagi dini hari, beberapa warga masyarakat menduga bahwa suara tersebut berasal dari kejadian gempa tektonik. 2. Perlu kami informasikan bahwa pada hari Senin 11 Mei 2020 pukul 00.45 WIB sampai dengan 01.15 WIB yang mana periode waktu ini disebut sebut oleh warga muncul suara dentuman. 3. Setelah dilakukan pengecekan terhadap gelombang seismik dari seluruh sensor gempa BMKG yang tersebar di Jawa Tengah, hasilnya menunjukkan tidak ada catatan aktivitas gempa yang terjadi di Jawa Tengah.

4. Sehingga kami memastikan sumber suara dentuman tersebut tidak berasal dari gempa tektonik, karena jika sebuah aktivitas gempa sampai mengeluarkan bunyi ledakan… 5. …artinya kedalaman hiposenter gempa tersebut sangat dangkal, dekat permukaan, dan jika itu terjadi maka akan tercatat oleh sensor gempa. 6. Saat ini BMKG mengoperasikan lebih dari 22 sensor gempa dengan sebaran yang merata di Jawa Tengah. Sehingga jika terjadi gempa di wilayah Jawa Tengah dan sekitarnya maka dipastikan gempa tersebut akan terekam…

7. …selanjutnya diproses untuk kami tentukan magnitudo dan lokasi titik episenternya untuk diinformasikan kepada masyarakat. 8. Bunyi ledakan akibat gempa sangat dangkal lazimnya hanya terjadi sekali saat terjadi patahan batuan dan tidak berulang ulang, seperti halnya peristiwa gempa dangkal yang mengeluarkan dentuman keras di Desa Sumogawe, Kecamatan Getasan, Kabupaten Semarang pada 17 Februari 2014. 9. Gempa Lereng Merbabu saat itu memiliki magnitudo M 2,7 terjadi pagi hari pukul 06.01.19 WIB. Episenternya terletak pada koordinat 7,39 LS dan 110,48 BT dengan kedalaman 3 km.

10. Seperti yang dilaporkan warga Desa Sumogawe, gempa yang merusak beberapa rumah ini diikuti suara dentuman keras hingga membuat warga resah, khawatir Gunung Merbabu akan meletus. 11. Ada beberapa kemungkinan penyebab suara dentuman saat terjadi gempa. Fenomena dentuman saat gempa dapat terjadi jika gempa memicu gerakan tanah berupa rayapan tiba tiba dan sangat cepat di bawah permukaan. 12. Kemungkinan lain berasosiasi dengan aktivitas sesar aktif, dalam hal ini ada mekanisme dislokasi batuan yang menyebabkan pelepasan energi berlangsung secara tiba tiba dan cepat hingga menimbulkan suara ledakan.

13. Apalagi jika terjadinya patahan batuan tersebut terjadi di kawasan lembah dan ngarai atau di kawasan tersebut banyak rongga batuan sehingga memungkinkan suaranya makin keras karena resonansi. 14. Beberapa peristiwa gempa Bantul 2006 juga mengeluarkan bunyi dan sempat meresahkan warga saat itu. Namun suara dentuman yang terjadi tadi pagi dipastikan bukan dari aktivitas gempa tektonik. Jakarta, 11 Mei 2020 Kepala Bidang Mitigasi Gempabumi dan Tsunami BMKG Dr. DARYONO

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *