Bagaimana hukumnya jika tidak tahu atau tidak sengaja memakan daging babi? Berikut penjelasannya. Dalam Quran Surah (QS) al Baqarah ayat 173, Allah SWT telah berfirman mengenai makanan yang haram dikonsumsi umat Islam, di antaranya daging babi. إِنَّمَا حَرَّمَ عَلَيْكُمُ ٱلْمَيْتَةَ وَٱلدَّمَ وَلَحْمَ ٱلْخِنزِيرِ وَمَآ أُهِلَّ بِهِۦ لِغَيْرِ ٱللَّهِ
Artinya: "Sesungguhnya Allah hanya mengharamkan bagimu bangkai, darah, daging babi, dan binatang yang (ketika disembelih) disebut (nama) selain Allah." Meski demikian, Allah SWT memaafkan kesalahan yang tak sengaja diperbuat oleh hamba Nya, termasuk makan daging babi. Hal ini dijelaskan pula dalam QS al Baqarah ayat 173, yakni:
فَمَنِ ٱضْطُرَّ غَيْرَ بَاغٍ وَلَا عَادٍ فَلَآ إِثْمَ عَلَيْهِ ۚ إِنَّ ٱللَّهَ غَفُورٌ رَّحِيمٌ Artinya: "Tetapi barangsiapa dalam keadaan terpaksa (memakannya) sedang dia tidak menginginkannya dan tidak (pula) melampaui batas, maka tidak ada dosa baginya. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang." Adapun Rasulullah SAW juga bersabda:
"Sesungguhnya Allah telah memaafkan umatku yang berbuat salah karena tidak sengaja, atau karena lupa, atau karena dipaksa” (HR Ibnu Majah, 1675, Al Baihaqi, 7/356, Ibnu Hazm dalam Al Muhalla, 4/4, di shahihkan Al Albani dalam Shahih Ibni Majah). Dengan demikian, jika umat Islam makan daging babi karena tidak tahu atau tidak sengaja, maka tak terhitung sebagai dosa di sisi Allah SWT. Munculnya kasus penipuan daging sapi yang ternyata setelah diperiksa adalah daging babi menimbulkan kekhawatiran bagi masyarakat.
Oleh karena itu, penting untuk mengetahui perbedaan fisik antara daging sapi dan daging babi. Perbedaan tersebut dapat dilihat dari warna, bau hingga teksturnya. Dari segi warna, daging babi memiliki warna yang lebih pucat dibandingkan dengan daging sapi.
Warna daging babi cenderung seperti warna daging ayam. Akan tetapi, identifikasi dari segi warna ini tidak begitu valid. Sebab penjual yang bermaksud menipu biasanya melakukan pengoplosan dengan daging sapi asli atau menyamarkannya dengan darah sapi.
Selain itu, ada bagian bagian tertentu daging babi yang warnanya sangat mirip dengan daging sapi sehingga sangat sulit untuk membedakannya. Dari segi tekstur, daging sapi memiliki tekstur yang lebih kaku dan padat dibandingkan dengan daging babi yang cenderung lembek dan mudah merenggang. Tekstur daging babi sangat kenyal, sedangkan daging sapi terasa padat dan keras sehingga cukup sulit direnggangkan.
Identifikasi ini dapat dilakukan dengan cara memegang daging. Daging sapi dan daging babi dapat dibedakan melalui seratnya. Daging sapi memiliki serat yang terlihat padat dan garis seratnya terlihat jelas, sedangkan daging babi seratnya terlihat pudar dan berjarak atau renggang.
Daging babi memiliki tekstur lemak yang lebih elastis, sedangkan lemak sapi lebih kaku dan berbentuk. Selain itu, lemak dalam daging babi sangat basah dan sulit dipisahkan dari daging sementara daging lemaknya sedikit kering dan terlihat berserat. Meski demikian, penampakan pada bagian bagian tertentu seperti ginjal, lemak babi terlihat mirip dengan lemak sapi.
Aroma daging babi sulit disamarkan, sehingga walaupun telah dicampur dengan daging sapi tetap saja masih bisa diidentifikasi. Namun, kemampuan membedakan melalui aroma ini membutuhkan latihan berulang karena perbedaannya tidak terlalu signifikan. Ketika daging babi dimasak, warnanya menjadi cokelat muda di bagian dalamnya, sedangkan daging sapi tetap berwarna merah.
Secara umum, daging babi memiliki rasa yang lebih ringan daripada daging sapi yang intens dan hangat. Ketika diolah daging sapi masih meninggalkan bau yang khas tetapi tidak terlalu kuat, sedangkan daging babi memiliki aroma khas babi.